Namaku Ibu Ida (Nama Samaran), sekarang (Th 2008) usiaku 51 tahun, PNS
di kota Bandung, Anakku yang pertama, laki-laki lahir tahun 1979
....namanya Hendi.
Anakku yang kedua, perempuan lahir tahun 1981...namanya Wina.
Anakku yang ketiga, perempuan lahir tahun 1984...namanya Dewi.
Pada tahun 1990 aku dan suamiku bercerai, ketiga anak-anakku ikut
bersamaku.. kehidupan kami pada sa'at itu tidak ada masalah terutama
dari segi ekonomi, karena selain aku bekerja sebagai PNS, orang tuaku
meninggalkan warisan cukup besar, sampai aku bisa mempunyai rumah
sendiri, bisa beli mobil, perabotan rumah tangga yang lux, dan sisanya
aku depositokan.
Sampai akhirnya anakku yang kedua...Wina, pada tahun 2002 menikah,
selang beberapa bulan anakku yang pertama..Hendi diterima bekerja di
******** yang cukup ternama di kota Bandung...., setelah beberapa bulan
dia menganggur setamat kuliahnya, DIII jurusan ******
Pada tahun 2004, anakku yang bungsu..Dewi menikah, ...sejak sa'at itu
aku tinggal hanya berdua dengan anakku yang pertama...Hendi, Aku sering
menggonjak Hendi "Hen..lihat adikmu semua sudah menikah.....kapan kamu
nikah ???"....Hendi selalu cuek saja, malahan kelihatannya dia seperti
belum pernah punya pacar...dia anaknya agak pendiam dan tertutup.
Akhirnya terjadilah suatu kejadian yang tak akan pernah aku lupakan dan
tak terbesit sedikitpun dalam pikiranku, hal itu akan terjadi
menimpaku...... Kejadian itu sekitar awal tahun 2005.....
Suatu malam,...malam minggu, aku seperti biasanya sekitar jam 9 malam
pergi beranjak menuju pembaringan untuk tidur...... setelah aku
tertidur...... tiba-tiba aku terbangun, karena merasa ada yang menindih
di punggungku, waktu itu posisi tidurku tengkurap....aku segera menoleh
ke arah wajah yang dekat dengan pipiku, nafasnya yang ngos-ngosan terasa
di pipiku.... Astaga...ternyata dia anakku..Hendi, tetapi sa'at itu aku
masih belum pulih betul dari rasa kantuk, selang beberapa detik aku
baru benar-benar sadar dan hilang sudah rasa kantukku....Aku Kaget,
...Aku hanya memakai CD dan BH saja.
Hendi sedang menggenjot-genjot... pantatnya naik-turun perlahan-lahan
dan keadaannya telanjang bulat, terasa sekali di belahan pantatku
penisnya yang hangat sedang menggesek-gesek......lantas dengan refleks
aku segera membalikkan badan dan memakinya......sumpah serapah keluar
dari mulutku.....dia diam saja dan tidak perduli...malahan dia semakin
beringas.. tenaganya seperti ada yang membantunya...kuat
sekali.....Akhirnya aku sampai menangis diiringi omelan-omelan kasar ..
tetapi dia...”Hendi” Anakku tidak perduli dan sepertinya tidak mempunyai
rasa iba.
Akhirnya Aku berhasil dia telanjangi dan posisiku sa'at itu terlentang
sambil ditindih dia.....anehnya dia tidak segera memasukkan penisnya ke
lubang vaginaku,...penisnya terhimpit oleh bagian bawah perutnya dan
bagian bawah perutku atau bukit vaginaku, sambil dia
menggenjot-genjotkan pantatnya perlahan-lahan naik turun serta
payudaraku disosor mulutnya dan diremas-remas oleh kedua
tangannya.....lama kelamaan aku berhenti dari tangisanku....dan ..mau
tidak mau / suka tidak suka...aku mulai terangsang juga dan merasa enak
(wanita manapun mungkin akan merasakan hal yang sama denganku, apalagi
aku sudah lama tidak merasakan bersetubuh) .
Setelah aku terdiam...dan nafasku mulai ngos-ngosan serta dadaku naik
turun agak cepat, “Hendi”.. anakku seperti sudah faham.. lalu dia
memasukkan jari tengahnya ke lobang vaginaku...sambil dikocok-kocok
keluar masuk..dinding dalam vaginaku sudah licin karena cairan vaginaku
sudah keluar akibat rangsangan yang dilakukan oleh Hendi....., setelah
beberapa menit kemudian.. Hendi mulai menghentikan kocokan jari
tengahnya... dan dia mulai memasukkan penisnya... sa'at itu aku menutup
mata rapat-rapat dan merasakan masuknya penis Hendi... perlahan tapi
pasti, akhirnya seluruh batang penis Hendi tertelan vaginaku....aku
kaget juga, penis Hendi besar dan panjang, terasa sekali mengganjal
hangat di dalam rahimku....apalagi dia mulai menggerakan penisnya keluar
masuk perlahan-lahan seperti dihayati dan genjotannya terasa
lembut,.... sambil dia memeluk erat tubuhku... nafasnya terasa hangat
dan ngos-ngosan di leherku
Entah berapa lama Hendi menyetubuhiku.... yang kurasakan sa'at itu
benar-benar dibuai oleh kenikmatan dan dalam pikiranku, aku bayangkan
saja ....aku sedang digenjot oleh pemain sinetron idolaku.... tiba-tiba
aku tak tahan lagi, sepertinya seluruh tubuhku akan meletus... terutama
bagian-bagian vital tubuhku....payudaraku rasanya ingin didekap terus
oleh hangatnya dada yang memelukku....vagina bagian dalamku rasanya akan
mengeluarkan sesuatu... dan tanpa sadar aku pun langsung menjerit
tetapi jeritanku agak aku tahan karena takut terdengar oleh tetangga.
Hampir bersamaan dengan puncak kenikmatan yang aku rasakan...aku dibuat
kaget karena di dalam rahimku...penis Hendi yang mengganjal dan terasa
agak panas, mengeluarkan cairan yang rasanya juga agak panas...
(nikmatnya tidak bisa dibayangkan)... semprotan air mani Hendi terasa
menembak di dalam rahimku dan keluarnya banyak sekali... (rasanya
seperti di stroom)... lantas dia menekan kuat-kuat pantatnya dan dengan
refleks pula aku ikut membantunya dengan memegang pantatnya sambil
kucengkram kuat dan ditekan kearahku... akupun menjerit untuk kedua
kalinya bersamaan dengan erangan Hendi.....
Malam itu aku digenjot “Hendi”,...anakku.. sampai 3 kali.... dan pagi
harinya badanku serasa lemas..tetapi perasaanku terasa sangat bahagia,
sepertinya seluruh beban/problemku serasa sirna.....
Selama dua hari setelah kejadian itu, kami tidak saling tegur sapa...
dan pada malam harinya, Hendi kembali masuk ke kamarku... Aku diam saja
(seperti gedebong pisang).. tubuhku digumuli Hendi... payudaraku
diremas-remas dan dijilatinya.... vaginaku dijilati.. dan malam itu aku
disetubuhinya 2 kali,.. keesokan harinya aku mulai membuka komunikasi
dengan Hendi.. diawali dengan pembicaraan bahwa "kejadian ini jangan
sampai bocor ke orang lain.. cukup menjadi rahasia kita berdua"........,
selanjutnya keadaan seperti semula tetapi Hendi berubah menjadi manja
dan dia tidak pendiam lagi, malahan sangat terbuka.... Akupun semakin
sayang kepadanya.
Seminggu 2 kali kami bersetubuh,... layaknya seperti suami istri, akupun
tidak seperti gedebong pisang lagi,...kami sering nonton DVD XXX dan
mempraktekkan gaya-gaya yang ada di film itu..
2 Tahun lamanya kami berhubungan intim (INCEST)... Lantas kami sepakat
untuk tidak melakukannya lagi, 3 bulan setelah itu Hendi menikah, tetapi
dia tidak mau pisah denganku... padahal dia sudah punya cukup tabungan
untuk membeli rumah dan kekurangannya sedikit aku sanggup menanggungnya.
Hendi dan istrinya tinggal bersama di rumahku...... Kami hidup bahagia,
apalagi setelah kehadiran cucuku dari Hendi .... bertambahlah cucuku
menjadi 5 orang (dari Wina dan Dewi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar