iba tiba penis ku bereaksi lagi setelah
melihat pantat putihnya yang mulus dan padat berisi itu, aku langsung
menindihi nya dan menciumi bibir nya dengan ganas beda dengan tadi
sekarang Westi tampak pasrah menerima perlakuanku. Aku remas-remas dan
kutarik-tarik susunya aku keluarkan penis ku lalu aku jejelin ke
mulutnya. Westi kupaksa mengulum penis ku oohh.. ohh.. aku merintih
keenakan merasakan surga dunia.
Kemudian kuletakkan penisku tepat diantara kedua payudara Westi,
kutekan kuat-kuat kedua susu Westi hingga menjepit erat penis ku.
Langsung kugerakkan penisku maju mundur
"uu.. uuhh..toket loe empuk West..kenyal banget"
"eeghh.. ehh.. ehh.. ouu.. hh..". Westi meringis kesakitan sambil
kedua tangan nya berusaha melepas cengkraman tanganku pada kedua susu
nya.
Kupercepat irama gerakan penisku. Urat-urat payudara Westi terlihat
sangat jelas, seperti mau keluar dari kulit payudara nya yang montok
itu..
Setelah itu aku balik tubuhnya sekarang Westi dalam keadaan
tengkurap, aku ciumi bongkahan pantatnya sambil ku jilat-jilat. Aku
masukkan penis ku kelubang anusnya.
"errgghh.. oouhh.. jangan.. Di.. aku mohon jangan disitu!! sakiitt.. Dii.." westi terus memohon.
Perlahan kutekan kepala Westi hingga turun menyentuh lantai.
Sepasang tangan ku menarik pantatnya ke atas hingga Westi menungging.
Westi sangat ketakutan. Aku terus mengerjai pantat Westi. Sulit
sekali.aku buka belahan pantatnya, kemudian kujilati dubur Westi sambil
kumasukan jari tengah ku ke dalam lubang anusnya.. Ujung jari ku mulai
mendorong masuk ke anusnya, sakit yang amat sangat menyengat Westi.
Perlahan, aku mulai memutar-mutar jariku membuat liang anus Westi
membuka menyakitkan. Aku terus mendorong dan memutar hingga akhirnya
seluruh jari tengah ku masuk ke dalam anus Westi dan mulai bergerak
keluar masuk. Tangan Westi meremas tempat tidur di bawahnya dengan gigi
yang gemeretak, berusaha menahan sakit yang amat sangat. Aku
masuk-keluarkan jariku dengan cepat, Westi menggelinjang kesakitan.
"oohh.. akhh.."westi menjerit "sakitt.. ampun Dii.. akhh.. ouuhh.. ".
"Yes, ini bener-bener hari keberuntungan gue, gue udah lama pengen ngerasain pantat lo West,"
Westi gemetar ketakutan aku berlutut di belakangnya, tubuhnya
tersentak ketika tangan ku membuka belahan pantatnya dan mulai
merabainya lagi.
"aku mohon, aku mohon..jangan lakukan, aku nggak tahan sakitnya
Dii..kamu sudah masukin punya mu di mulut ku dan vagina ku, apakah itu
ngga cukup buat kamu dii..aahh.. argghh.." Westi terus memohon.
Setelah lubang duburnya agak terbuka, aku masukan lagi jari
telunjukku. Dengan kecepatan tinggi ku masuk-keluarkan kedua jariku
didalam lubang dubur Westi. Westi terus meronta, sambil megap-megap
menahan nafas karena kesakitan. Setelah kurasa lubang duburnya terbuka
cukup lebar, kucabut kedua jariku yang berlumur darah anusnya.
kemudian kumasukkan kedua jariku itu kedalam mulut Westi, kuoleskan ke lidahnya sampai kedua jariku bersih.
Kuarahkan penisku yang menegang keras ke lobang dubur Westi yang memerah dan berkerut. kutarik rambutnya dengan kencang.
"Aaakkhh.. hh.. akhh.. oohh.. sakiitt.. Dii"
Rasa sakit langsung menyengat pantat Westi, ia berusaha merangkak
ke depan, tapi tanganku yang di rambutnya membuatnya harus diam tak
bergerak, punggung Westi melengkung menahan sakit. Pantatnya terangkat
ke atas. Tangan ku di perut Westi memeganginya dan menariknya agar
punggung Westi lurus kembali. Westi terengah-engah, Meluruskan
punggungnya, dipegangi oleh tangan ku, tak berdaya menunggu rasa sakit
selanjutnya.
Westi menjerit dengan keras sekali ketika aku berhasil memasukkan
sebagian penisku ke dalam duburnya.Westi merasakan lubang anusnya
membesar diterobos oleh penis ku, sedangkan aku merasakan rasa panas di
kepala hingga batang penisku ketika hampir seluruhnya telah masuk ke
dalam anus Westi.
"Jangan, jangan.. Dii.. aku mohon, sakit sekali, sakit, berhenti..
Sakiitt..Dii..aku ngga ku.. aatt.. aarrgghh.." Westi menjerit-jerit.
"Oke, sayang, gue udah masuk semua dan gue akan segera mulai pake pantat lo".
Aku tak peduli aku paksa dan akhirnya masuk seluruhnya, kudiamkan
sejenak sambil kupandangi batang penisku yang tertanam di belahan
pantat Westi.Aku goyangkan pantat westi ke kanan kiri naik turun wah
rasanya nikmat. Kemudian ku maju mundurkan pinggulnya, sambil
kukeluar-masukkan batang penisku dalam lobang duburnya yang sangat
sempit dan kering.
"oohh..oohh..gilaa..dubur loe West..lebih sempit dari dubur ayam".
Lubang anusnya tampak masih seret tapi itu menambah nikmat aku naik
turun kan pinggangku sambil ku cengkeram pinggulnya. Westi menarik
nafas dalam-dalam, berusaha menahan sakit semampunya, tangan di
rambutnya menarik kepalanya hingga menempel di atas kasur. Westi yang
cantik sekarang menungging, kepala menempel di atas kasur, pantatnya di
atas dengan sebuah penis masuk di dalam anusnya. Westi merasa dirinya
seperti penuh, seakan-akan dirinya ingin buang air.
"woo aoo .. oohh.. oohh." kepala Westi menengadah keatas, bibirnya
membentuk huruf O. membisu, karena suaranya tertahan di
tenggorokannya.Kuangkat lagi pinggulnya mulai turun, sehingga sekarang
Westi dalam keadaan menungging dengan kokoh. Kusodok-sodok pantatnya
sambil kuremas-remas susu Westi. Darah menyelimuti penisku ketika
kutarik keluar. Di iringi erangan suara Westi.Cairan anus Westi
mengalir keluar bercampur darah turun ke vaginanya, kemudian mengalir
terus ke paha westi yang putih mulus.
Anus Westi sangat sempit dan panas. Aku sangat menikmati jepitan
anus Westi di penisku, menikmati pijatan di penisku. Penis ku
sebenarnya juga merasa sakit karena saking sempitnya anus Westi, tapi
tanpa peduli aku kembali mulai bergerak keluar masuk. Kulihat liang
anus Westi yang kupaksa penisku masuk hingga pangkalnya, dan ketika
kutarik penis ku, Aku menikmati sekali otot-otot anus itu berdenyut
memijati batang penis ku, Sampai tinggal kepala penis ku yang masih
tertinggal di anus Westi, Kemudian kudorong lagi penis ku masuk. Sakit
semakin menjadi-jadi menyerang pantat hingga seluruh tubuh Westi.
Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodomi Westi, aku merasakan
peju ku mau keluar. Kutarik rambut Westi kebelakang sehingga wajahnya
menatap dengan mulut menganga ke atas. Sementara tangan kiriku menekan
pantatnya, kudorong penisku sampai sedalam-dalamnya ke dalam lubang
dubur Westi. Akhirnya peju ku menyembur di dalam anus Westi. Ketika
cairan panas terasa mengalir masuk di anus Westi. Ia menjerit dan
menjerit tanpa daya ketika sperma ku membuat anusnya semakin perih.
"Aaahh.. oouhh.. sshh..gilaa.. aa..Wess.. dubur loe gue masukin peju gue..".
Di pantat Westi penis ku mulai kutarik keluar perlahan. Ketika
sampai dikepala penis, aku berhenti sejenak, Dan kemudian perlahan
kembali kutarik hingga terlepas seluruhnya dari jepitan anus Westi.
"Uugghh," Westi mengerang ketika penis ku terlepas dari jepitan
anusnya. Cairan mengalir keluar dari anusnya.
Westi melihat ke belakang dan melihat di antara kedua kakinya
menetes sperma kental berwarna putih dengan bercak-bercak merah dan
kuning mengumpul di kasur. Tubuh Westi bergetar dan tersungkur lemas.
Kucabut penisku, sambil rebahan disamping tubuh Westi yang basah
oleh keringatnya. Ia pingsan karena kecapaian dan merasakan sakit yang
luar biasa pada kedua lobang di selangkangannya.
kejadian malam itu sempat aku abadikan dalam sebuah photo. Aku
gunakan agar Westi tidak menceritakan penderitaannya kepada orang lain.
Terutama ortunya. Aku rutin menyetubuhi dia, terutama menyodominya.
Minimal seminggu dua sekali. Entah sudah seberapa lebar lobang anusnya
sekarang.
Sampai akhirnya aku harus pindah ke luar kota karena mengurus
bisnis yang ditinggalkan Ayahku. Tetapi aku masih menyimpan
photo-photonya. Jika aku sempat aku kembali ke Purwokerto. Untuk
membantu Westi melebarkan lobang vagina dan anusnya. Sekarang dia kelas
3, dan masih melanjutkan sekolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar